Perang Indonesia VS Malaysia dapat memicu Perang Dunia ke 3?
Ada analisis menarik dari pengamat militer Universitas Indonesia, Andy Wijayanto, mengenai kemungkinan terjadinya perang terbuka antara Indonesia dan Malaysia di daerah konflik perairan Blok Ambalat. Bila Jakarta mengumumkan perang terbuka dengan negara tetangga kita itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus memperhitungkan aliansi negara yang akan mendukung negeri jiran tersebut dalam konfrontasi. Karena Malaysia memiliki sistem aliansi pertahanan dengan Inggris, Australia, Singapura, serta Selandia Baru. Aliansi itu disebut sebagai Five Power Defense Agreement (FPDA). Salah satu kesepakatan negara-negara FPDA adalah klausul bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota merupakan serangan pula terhadap negara anggota lainnya. Dari situs resmi British High Commission, Kuala Lumpur, diketahui bahwa FPDA berdiri pada 1971 sebagai lembaga konsultasi dan antisipasi serangan terhadap Singapura serta Malaysia. "Malaysia tinggal meminta klausul itu diaktifkan. Bila disepakati, berarti negara kita harus siap berperang juga dengan Inggris, Australia, Singapura, serta Selandia Baru yang mempunyai kekuatan tempur jauh lebih kuat dan canggih".
Salah satunya, perjanjian saling dukung bila ada negara anggotanya yang diserang negara lain. Tahun ini, FPDA memfokuskan tinjauannya pada maritime security. Dengan fokus tersebut, kemungkinan empat negara lainnya untuk mendukung Malaysia dalam konfrontasi dengan Indonesia menjadi lebih besar.
Tidak itu saja. Bila dalam konfrontasi nanti negara kita berhadapan dengan Inggris, negara tersebut sangat mungkin meminta artikel lima NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) diaktifkan. Artikel lima NATO serupa dengan klausul perjanjian FPDA yang intinya menyatakan, serangan yang dialami salah satu negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap negara-negara anggota lainnya dan harus dihadapi bersama. Sehingga, konfrontasi dengan Malaysia bisa melebar serta membuat Indonesia harus berhadapan dengan negara-negara anggota NATO.
"Jadi, efeknya akan beruntun. Itulah yang harus diperhitungkan masak-masak oleh Presiden SBY sebelum mendeklarasikan konfrontasi dengan Malaysia. Rakyat pun harus memahami hal ini supaya tidak gelap mata mendesak perang dengan Malaysia".
Ada analisis menarik dari pengamat militer Universitas Indonesia, Andy Wijayanto, mengenai kemungkinan terjadinya perang terbuka antara Indonesia dan Malaysia di daerah konflik perairan Blok Ambalat. Bila Jakarta mengumumkan perang terbuka dengan negara tetangga kita itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus memperhitungkan aliansi negara yang akan mendukung negeri jiran tersebut dalam konfrontasi. Karena Malaysia memiliki sistem aliansi pertahanan dengan Inggris, Australia, Singapura, serta Selandia Baru. Aliansi itu disebut sebagai Five Power Defense Agreement (FPDA). Salah satu kesepakatan negara-negara FPDA adalah klausul bahwa serangan terhadap salah satu negara anggota merupakan serangan pula terhadap negara anggota lainnya. Dari situs resmi British High Commission, Kuala Lumpur, diketahui bahwa FPDA berdiri pada 1971 sebagai lembaga konsultasi dan antisipasi serangan terhadap Singapura serta Malaysia. "Malaysia tinggal meminta klausul itu diaktifkan. Bila disepakati, berarti negara kita harus siap berperang juga dengan Inggris, Australia, Singapura, serta Selandia Baru yang mempunyai kekuatan tempur jauh lebih kuat dan canggih".
Salah satunya, perjanjian saling dukung bila ada negara anggotanya yang diserang negara lain. Tahun ini, FPDA memfokuskan tinjauannya pada maritime security. Dengan fokus tersebut, kemungkinan empat negara lainnya untuk mendukung Malaysia dalam konfrontasi dengan Indonesia menjadi lebih besar.
Tidak itu saja. Bila dalam konfrontasi nanti negara kita berhadapan dengan Inggris, negara tersebut sangat mungkin meminta artikel lima NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) diaktifkan. Artikel lima NATO serupa dengan klausul perjanjian FPDA yang intinya menyatakan, serangan yang dialami salah satu negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap negara-negara anggota lainnya dan harus dihadapi bersama. Sehingga, konfrontasi dengan Malaysia bisa melebar serta membuat Indonesia harus berhadapan dengan negara-negara anggota NATO.
"Jadi, efeknya akan beruntun. Itulah yang harus diperhitungkan masak-masak oleh Presiden SBY sebelum mendeklarasikan konfrontasi dengan Malaysia. Rakyat pun harus memahami hal ini supaya tidak gelap mata mendesak perang dengan Malaysia".
Ciuss miayaapah sampai ke-3 nih
Quote:Original Posted By sukumay4 âº
Ciuss miayaapah sampai ke-3 nih
mi goooyyeennnggg gan ,,,
lok perlu mpek ke 4 gan ...
kalau mau perang ya perang aja mosok takut sama NATO...lah kita masih punya ki joko bodo...nenek lampir..gerandong...jaka sembung...sembara...
tinggal dikerahin...gitu aja kok repot...
tinggal dikerahin...gitu aja kok repot...
beye ga bakal berani nantangin orang, apalagi pengn perang...
kapan perangnya...wong indonesia hanya bisa kirim TKI dan nota protes...
Quote:Original Posted By simaing âº
kalau mau perang ya perang aja mosok takut sama NATO...lah kita masih punya ki joko bodo...nenek lampir..gerandong...jaka sembung...sembara...
tinggal dikerahin...gitu aja kok repot...
gan ,,,, wiro sableng jangan lupa ,,,
weleh,, perang2 apa sih enaknya?
Quote:Original Posted By ora lucu âº
kapan perangnya...wong indonesia hanya bisa kirim TKI dan nota protes...
itu pun TKI nya masih di perkosa gannn ...
Quote:Original Posted By arrjavanis âº
weleh,, perang2 apa sih enaknya?
enaknya kalo Bank Indonesia ikut ke bomb gan ...
wah klo lawan nato, inggris n australia tuh bkal susah bngt
pntesan aj malingsia ini sngt brni sm indonesia
bkingan nya bnyk
tp klo smpe perang tenang aj kita pnya ahli" santet seoerti joko bodo hehehe
pntesan aj malingsia ini sngt brni sm indonesia
bkingan nya bnyk
tp klo smpe perang tenang aj kita pnya ahli" santet seoerti joko bodo hehehe
Quote:Original Posted By simaing âº
kalau mau perang ya perang aja mosok takut sama NATO...lah kita masih punya ki joko bodo...nenek lampir..gerandong...jaka sembung...sembara...
tinggal dikerahin...gitu aja kok repot...
tenang gan kalo ada serangan melalui laut nyi Roro kidul siap membantu
Berita ato apa yah ini??
Indonesia sudah kalah sebelum berperang.
Indonesia banyak pengkhianatnya....kasih uang..hilanglah pulau, tanah, SDA, dll...sampai manusia aja di jual jadi babu dan budak demi menurunkan prosentase pengangguran...agar pemerintahan presiden tersebut terlihat bagus....bukan sebaliknya..dimana pemerintah menciptakan lapangan kerja.
Gak kayak jaman dulu...semangat nasionalisme nya masih tinggi...walopun ada juga pengkhianat2...tapi sedikit. gak kayak sekarang...makin rakus dan serakah.
Indonesia sudah kalah sebelum berperang.
Indonesia banyak pengkhianatnya....kasih uang..hilanglah pulau, tanah, SDA, dll...sampai manusia aja di jual jadi babu dan budak demi menurunkan prosentase pengangguran...agar pemerintahan presiden tersebut terlihat bagus....bukan sebaliknya..dimana pemerintah menciptakan lapangan kerja.
Gak kayak jaman dulu...semangat nasionalisme nya masih tinggi...walopun ada juga pengkhianat2...tapi sedikit. gak kayak sekarang...makin rakus dan serakah.
Quote:Original Posted By simaing âº
kalau mau perang ya perang aja mosok takut sama NATO...lah kita masih punya ki joko bodo...nenek lampir..gerandong...jaka sembung...sembara...
tinggal dikerahin...gitu aja kok repot...
msih ad 1 lg gan
yg dlu pernh nghit
nenek gayung
malaysia emang harus di lenyapkan dari peta dunia gan...
Quote:Original Posted By livan73 âº
wah klo lawan nato, inggris n australia tuh bkal susah bngt
pntesan aj malingsia ini sngt brni sm indonesia
bkingan nya bnyk
tp klo smpe perang tenang aj kita pnya ahli" santet seoerti joko bodo hehehe
mbah marijan gak ikut gan ???
sukurlah kalau kita tau , Indonesia berada di tengah2 negara tetangga yang siap menganyang kesatuan NKRI, agar waspada mereka semua siap2 merampok negara kita
Inikan isu lama, yang gara-gara blok ambalat
pekiwan masih ada?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar