Kamis, 27 Desember 2012

Ini Serius, man! Mallarangeng sebut Wamenkeu 'Otak' Korupsi Hambalang


Ini Serius, man! Mallarangeng sebut Wamenkeu 'Otak' Korupsi Hambalang 1
Trio Mallarangeng

Mallarangeng: Wamenkeu 'Otak' Korupsi Hambalang
Jumat, 21 Des 2012 - 21.30 WIB

Jakarta - Setelah Kemenkeu melempar bola panas kasus korupsi proyek Hambalang ke Kemenpora, kini giliran bekas Menpora Andi Mallarangeng yang menuding kementerian pimpinan Agus Martowardojo juga terlibat. Terutama soal pembengkakan anggaran proyek tersebut. Tudingan tersebut diungkapkan adik Andi, Rizal Mallarangeng. Memposisikan diri sebagai ilmuan, Rizal mencoba merekontruksikan awal mula proyek Hambalang. Dia pun menganalogikan kasus ini bak aliran sungai Bengawan Solo yang hulunya berada di Waduk Gajah Mungkur. Dia menelisik mulai proses penganggaran proyek Hambalang yang mengalami lonjakan dari Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5 triliun.

Menurut Rizal, Kemenkeu bertanggung jawab penuh terkait perubahan anggaran. Apalagi perubahan tersebut disahkan oleh Kemenkeu. Rizal pun mempertanyakan mengapa Menkeu meloloskan anggaran proyek Hambalang menjadi tahun jamak tanpa persetujuan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pekerjaan Umum. Sementara berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No.56/2010 tentang tata cara pengajuan kontrak tahun jamak, harus ada persetujuan dari kementerian yang mengajukan dan Kementerian terkait dengan proyek tersebut. "Seandainya pintu air waduk nggak ditarik (anggaran multiyears ditandatangani), nggak akan ada kasus Hambalang. Penjaga tertinggi pintu air ini adalah Menkeu dan dibantu soal anggaran oleh (Wakil Menkeu) Anny Ratnawati," ujar Rizal di Freedom Institute, Jakarta, Jumat (21/12/2012).

Ia mengungkapkan adanya surat menyurat secara intensif antara Kemenkeu dengan Kemenpora. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil penelitiannya terhadap kasus Hambalang. Namun, tidak ada satupun surat yang menyinggung soal perubahan anggaran Hambalang menjadi tahun jamak. "Menteri Agus tidak pernah satu kalipun kasih tahu soal multiyears. Tidak sekalipun telepon (Pak Andi) singgung surat resmi soal multiyears," ungkapnya.

Rizal pun menyangsikan apabila pengubahan anggaran tahun jamak diatur oleh dua mantan anak buah Andi, yaitu Wafid Muharram dan Deddy Kusdinar. Keduanya, menurut Rizal tidak mengerti mengenai hal tersebut. Menurut Rizal, Wafid dan Deddy telah diatur dan diarahkan oleh oknum di Direktorat Jenderal (Dirjen) Anggatan yang saat itu dipimpin oleh Anny Ratnawati. Rizal juga menuding Anny ikut bermain dalam proyek Hambalang.

Terlebih terkait pengurusan pembebasan tanah Hambalang yang bermasalah sejak lama. Keluarnya sertifikat Hambalang dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), menurut Rizal, lantaran adanya peran Anny. "Joyo Winoto (Mantan Kepala BPN) teman baiknya Anny di Bright Institute. Kemudian setelah dana Hambalang turun, Anny diangkat dari Dirjen Anggaran menjadi Wamenkeu. Apa ada unsur motif di balik ini? Semua rahasia Tuhan," tegasnya.

Rizal pun memastikan sang kakak dan adiknya Zulkarnain Mallarangeng (Choel) akan kooperatif dalam menjalani proses hukum. Oleh sebab itu, dia meminta KPK untuk menegakan proses penyidikan yang bermartabat. Rizal meminta KPK tidak tebang pilih dalam menyidik kasus ini dan memproses hukum semua pihak yang terlibat dalam kasus Hambalang. "Ini bukan untuk bela Andi dan Choel, tapi untuk Indonesia lebih baik," tandasnya.
http://www.centroone.com/news/2012/1...psi-hambalang/

Ini Serius, man! Mallarangeng sebut Wamenkeu 'Otak' Korupsi Hambalang 2
Wakil Menteri Keuaangan RI

Kasus Hambalang, KPK Perlu Panggil Menkeu
Jumat, 21 Des 2012 - 16.36 WIB

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai telah tepat memeriksa Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo dalam perkara korupsi proyek pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan sekolah olahraga nasional (P3SON) di bukit Hambalang, Jawa Barat. Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi lembaga superbody ini untuk memanggil orang nomor wahid di Kemenkeu. "Pemanggilan itu perlu. Begitu nama disebut dan ada dugaan keterlibatan," ucap pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia (UI), Ganjar Laksamana saat dijumpai di kantor KPK, Jakarta, Jumat, (21/12/2012).

Menurutnya, pemanggilan tersebut perlu dilakukan untuk mengklarifikasi sejumlah temuan maupun keterangan yang dikumpulkan penyidik dari para saksi yang mengindikasikan dugaan keterlibatan Agus dalam mega proyek Rp 2,5 trilliun tersebut. Namun demikian, menurutnya KPK tidak mau buru-buru memanggil Agus lantaran masih mengumpulkan bukti-bukti penguat. Tentunya, ada juga strategi-strategi khusus yang sedang dipersiapkan oleh para penyidik KPK. "Nalar saya KPK tentu tidak akan asal memanggil sesorang. Tentu KPK juga masih memikirkan efek pemanggilan," ujar Ganjar.

Berdasarkan audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bulan Oktober lalu, keterlibatan Agus Martowardojo dalam hal menyetujui dispensasi waktu pengajuan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) TA 2010 yang diajukan Sekretaris Kemenpora yang melebihi batas waktu sebagaimana diatur dalam PMK 69/PMK.02/2010. Agus Martowardojo juga menetapkan persetujuan kontrak tahun jamak meskipun mengandung empat kejanggalan. Pertama, alokasi anggaran, misalnya, belum tersedia dalam APBN. Lalu permohonan tidak diajukan oleh Menpora tetapi hanya ditandatangani Ses Kemenpora. Selain itu, pendapat teknis Kementerian Pekerjaan Umum tidak ditandatangani Menteri PU, tetapi oleh Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Kementerian PU. Terakhir, RKA KL Kemenpora TA 2010 yang menunjukkan pekerjaan dibiayai lebih dari satu tahun anggaran belum ditetapkan.
http://www.centroone.com/news/2012/1...anggil-menkeu/

------------------------

Ini Serius, man! Mallarangeng sebut Wamenkeu 'Otak' Korupsi Hambalang 3

Hi ... hi .. hi ... disebut-sebutnya nama Anny oleh Trio Mallarangeng sebagai 'otak' skandal korupsi Hambalang, pastilah bikin pusing Pak SBY, sebab Anny adalah orang kepercayaannya, yang dulu pernah menjadi salah seorang promotor doktornya saat S3 di IPB. Konon, dalam kehidupan Pak SBY, memang diketahui ada 3 wanita yang semuanya bernama "ANI", yang suka bikin beliau gundah dan galau. Yaitu: ANI yang isterinya sekarang. Lalu ANI yang sekarang menjadi TKI di Washington sebagai pejabat World Bank; dan ANI yang kini menjabat Wakil Menteri Keuangan RI itu. Nama ANI memang selalu membuat banyak Lelaki kesemsem, sampai-sampai Bang Haji Rhoma Irama pernah menyempatkan membuat sebuah lagu dankdut yang apik, nama lagunya : "ANI"


Ini Serius, man! Mallarangeng sebut Wamenkeu 'Otak' Korupsi Hambalang 4




ya elah, yang punya kuasa ngatur2 bawahan anda kan sampeyan bung andi malarangeng... mosok perubahan ke anggaran multiyears mentri ndak tau... dari jaman adyaksa dault si wafid juga gak neko2 kok begitu jaman anda jadi begitu...

udahlah, jaman anda udah abis... karir politik tamat... buka2an aja..

btw, jam tangan rizal keren euy, berapa juta tuh..Big Grin


wah wah, semakin seru nih..
nyanyi terus, biar kebuka semua.
c'mon babeMatabelo
bw ilustrasinya kocak ganNgakak


Wow ada yg kebakaran jenggotBig Grin
Silahkan dah saling lempar2an.. Seret semuanya

kalo kate si udin mah yang penting duit e proyek e melendung dung dung criiingNgakak (S)

sip mulai buka bukaan sekarang, ayo ibu anny, jangan mau di ajak ke penjara sendirian, ajak yang laen yang terlibatCendol (S)

korupsi enaknya rame2Big Grin

kalo dah gini, bawa2 nama semuanya, gak mao donk masuk penjara sendirianMalu (S)

malaronggeeng..

bisa aje lu bikin isu melebar kemana2.. seakan2 abangnya ga bersalah..

jelas2 di UU keuangan negara, pengguna anggaran yg bertanggung jawab penuh sama2 penggunaan duit di kementerian masing2..

kemenkeu ya cuman jalanin proses administratifnye buat nyairin duitnya doang selama anggarannya juga udah disetujui DPR..

substansi proyek, segala perizinan pembangunannya, duitnya minta berapa, ya urusan menpora yg punya gawe.. walopun kuasa pengguna anggaran ente kasih/delegasiin ke anak buah ya tetep pengguna anggaran yg tanggung jawab..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar