Minggu, 06 Januari 2013

Geng Motor Indonesia Zaman Pemerintahan Hindia Belanda


Quote:Geng Motor Indonesia Zaman Pemerintahan Hindia Belanda 1

Ternjata gang speda motor soeda ada di Batavia inih sedja taoen 1915. En kala itoe poenja djoeloe’ Motorfietsrijders te Batavia.
Menoeroet tjatatan Koninlijk Instituut voor Taal, Land en Volkenkunde (KITLV), itoe speda motor masoep ke Indonesia bolle pertama kalie dibawa samah oknuum van inggris, , John C. Potter pada taoen 1893.
Searih2 John C. Potter poenja gawe sebagih Masinis pertama di pabrik goela Oemboel, Probolinggo JATIM.
John C. Potter dikenal djoewa sebagih pendjoewal ijang dapet kepertjajaan Van Soenan Solo oentoe kassie oeroes kirimin mobil pertamanjah van eropah.
Dalam boekoe "Krèta Sètan (de duivelswagen)" dikisahken sepigimanah John CP memesan sendiri speda motor itoe ke pabriknjah, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Djerman.
Itoe Oto tiba pada taoen 1893, satoe taoen sabloem mobil pertama poenja Soenan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia poen. Hal itoe mendjadiken John CP sebagih Oknuum pertama di Indonesia ijang menggoenain kendaraan bermotor. Selain itoe ada hal ijang bikin menarik djikalaoe kitaorang bolle amatin taoen kedatangan speda motor itoe.
Quote:Geng Motor Indonesia Zaman Pemerintahan Hindia Belanda 2

Oentoe’ kitaorang perloe ketahoei, speda motor pertama di doenija (Reitwagen) lahir di Djerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler en Wilhelm Maybach akentapih belon bolle didjoewal oentoe chalaja’ oemoem. Taoen 1893, itoe speda motor ijang pertama bolle didjoewal oleh pabrik speda motor Hilderbrand und Wolfmüller di Muenchen,Djerman. En masoep ke amerika pertama kali ketika seorang pemain sirkoes van prantjis membawanjah ke New Jork.
Djahadie, meski ijang membawanjah boekan priboemi, akentapih seboewa hal ijang loewar bijasa toh, ketika speda motor komersiil pertama ternjata e ternjata langsoeng dikirim ke Hindia Belanda (Indonesia) pada taoen pertama pemboewatannjah. Baroe taoen kedoewa kamoedian masope ke amerika.
Speda motor ini zonder rante en roda belakang bolle digera’in langsoeng oleh kroek as (crankshaft).
Meski oesijanajh bolle ratoesan taoen, itoe motor komersiil pertama di doenija soeda oesoeng teknologie ijang sampai kinih mingsih dipakai diantaranjah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, en berkapasitas mesin besar ijaitoe 1500 CC denagn bahan bakar bensin ataoe nafta.
Quote:Geng Motor Indonesia Zaman Pemerintahan Hindia Belanda 3

Kitaorang bolle hairan, meski mesin gedhe akentapih tenaga ijang dihasilken hanja 2,5HP sahadja pada 240rpm, beloem ada persneleeng, magnet bahkan Aki, Koil en kabel listrik. Diperloeken tempoh sekira 20 menit oentoe ngidoepin en kassie stabil itoe mesin.
Taoen 1932, speda motor inih ditemoe’in dalam keadan roesa’ di garasi di resident John CP en teronggo’ slama 40 taoen di podjo’an garasi tida terawatt en banja tejeng2 alijas karat. Berkat bantoewan mariner di Soerabaja, itoe motor direstorasi en disimpen di kantoor redaksi minggoewan de motor.
Itoe motor antic dibojong ke moesioem Laloe Lintas (Moesijoem Polisi) di Soerabaja ijang kemoedian taoen 1934 disoembangken ke Moesioem Negri Mpoe Tantoelar di Sidoardjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK, namoen memberiken deskripsi ijang beda, ijaitoe sebagih speda motor oewap merk Daimler.
Taoen 1988, di negri inih djoewa soeda adir speda motor roda tiga ijang menggoenaken tenaga baerai, ijang bernama De Dion Bouton Tricycle bikinan Perantjis, itoe motor bolle djoewa oentoe’ menarik penoempang .
Speda motot De Diob Bouton tjoekoep kondang en kawentar di masanjah. Speda motor laen terliat poela pada taoen 1902 ijang djoewa digoenain oentoe menarik wagon Ijaitoe Minerva (???) boewatan Belgia. Mesin Minerva tempoh itoe djoewa dipesan en digoenain pada merk motor laen poen sabloem bias memboewat mesin sendiri, diantaranjah ijalah Arel Motorcycles di Inggris.
Banja matjem merek speda motor ijang didjoewal di negri inh poen, van moelae Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton.
Merek2 speda motor ijang adir di negri inihpoen dapat diliat van iklan2 speda motor ijang perna dimoewat di soerat chabar pada koeroen van taoen 1916-1926.
R.S Stockvis & Zonnen Ltd meroepaken sala satoe compagnie ijang tertjatat menjedia’in soekoe tjadang motor en mobil (djoega kassie moeda oeroes pesanan mobil2 van eropah maoepoen Amerika).
Pada taoen 1906, Administratur Bantool (Bantoel) di Djogdjakarta djoega terliat mempoenjai speda motor en beberapa mobil. Pada tempoh itoe maiming hanja orang Walanda en Inggris serta disoesoel para prijaji nigrat priboemi ijang mempoenjai kemapoewan oentoe beli speda motor pada masa itoe.
Seiring dengan semingkin bertambahnja djoemla mobil, djoemla speda motor poen teroes bertambah. Lahirla kloeb2 touring speda motor, ijang anggotanjah ijalah pengoesaha perkeboenan en para petinggi pabrik goela.

soember

Djika ada sala kata Ik mo'on maap poen ... Malu (S)

wah ternyata emang udh ada dr dulu ya

terdjemahan ...
Big Grin
Quote:Geng Motor Indonesia Zaman Pemerintahan Hindia Belanda
Kasus kejahatan oleh Geng Sepeda Motor akhir-akhir ini sangat meresahkan masyarakat. Siapa pun yang terlibat di dalamnya, entah oknum aparat atau bukan, aksi anarkis hingga mengambil nyawa orang merupakan aksi kriminal yang sudah tak bisa ditolerir.

Secara tak langsung, masalah ini mempunyai efek buruk terhadap pendidikan generasi penerus bangsa ini. Jangan sampai anak-anak mencontoh kelakuan anggota geng tersebut yang sungguh biadab.



Ternyata, Geng Sepeda Motor sudah ada di Jakarta sejak tahun 1915. Kala itu namanya Motorfietsrijders te Batavia.

Menurut catatan Koninlijk Instituut voor Taal, Land en Volkenkunde (KITLV), sepeda motor masuk ke Indonesia pertama kali dibawa oleh seorang berkebangsaan Inggris, John C. Potter pada tahun 1893.

Sehari-hari J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.

J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa.

Dalam buku "Krèta Sètan (de duivelswagen)" dikisahkan bagaimana John C. Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia. Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor. Selain itu, ada hal yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut.


Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum. Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman. Sepeda motor ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York.

Jadi, meski yang membawanya bukan orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia pada tahun pertama pembuatannya. Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor komersial pertama tersebut masuk Amerika Serikat. Jadi, sepeda motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia juga.

Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft).

Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta.


Namun, meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm. Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.

Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat. Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor.

Sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler.

Pada 1899, di negeri ini juga sudah hadir sepeda motor listrik beroda tiga yang menggunakan tenaga baterai, yang bernama De Dion Bouton Tricycle buatan Perancis. Sepeda motor listrik beroda tiga itu juga digunakan untuk menarik wagon penumpang.

Sepeda motor De Dion Bouton cukup terkenal di masanya.Sepeda motor lain terlihat pada tahun 1902 yang juga digunakan untuk menarik wagon yaitu sepeda motor Minerva buatan Belgia. Mesin Minerva saat itu juga dipesan dan digunakan pada merk motor lain sebelum bisa membuat mesin sendiri, diantaranya adalah Ariel Motorcycles di Inggris.

Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton.

Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 – 1926.

R.S Stockvis & Zonnen Ltd merupakan salah satu perusahaan yang tercatat menyediakan suku-suku cadang motor dan mobil (juga mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun Amerika).

Pada 1906, Administratur Bantool (Bantul) di Yogyakarta juga terlihat mempunyai sepeda motor dan beberapa buah mobil. Pada masa itu, memang hanya orang Belanda dan Inggris serta disusul pribumi ningrat yang mempunyai kemampuan membeli sepeda motor pada masa-masa awal.

Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula.


1 komentar: